Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah,

Kuala Lumpur- Raja Malaysia akan menunjuk Perdana Menteri (PM) baru sesegera mungkin tetapi yang ditunjuk harus menghadapi mosi tidak percaya di parlemen untuk membuktikan mayoritasnya, kata istana dalam sebuah pernyataan, Rabu (18/8).

Raja Al-Sultan Abdullah, akan menunjuk seorang perdana menteri yang menurutnya dapat memimpin mayoritas.  Dia memberi waktu kepada anggota parlemen hingga pukul 4 sore waktu setempat untuk mengajukan nama salah satu calon yang mereka inginkan sebagai perdana menteri.

“Yang Mulia (telah) menyatakan bahwa gejolak politik yang tidak berkesudahan tanpa henti telah mengganggu jalannya pemerintahan di saat kita masih menghadapi ancaman pandemi COVID-19,” kata istana.

Raja akan bertemu dengan bangsawan senior lainnya pada hari Jumat (20/8) untuk membahas situasi saat ini, kata istana. Tidak jelas apakah keputusan perdana menteri baru akan diumumkan setelah itu.

Ismail Sabri Yaakob, wakil Muhyiddin dan politisi dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), muncul sebagai kandidat utama untuk menjadi perdana menteri berikutnya.

Dia telah mendapatkan mayoritas dari partai politik yang berada di koalisi Muhyiddin, media melaporkan, mengutip pejabat UMNO.

Sebelumnya, PM Muhyiddin Yassin  mengundurkan  sebagai perdana menteri pada hari Senin (16/8) setelah mengakui dia telah kehilangan mayoritasnya di parlemen tetapi tetap menjadi perdana menteri sementara sampai penggantinya disebutkan.

Pengunduran diri tersebut telah memperdalam krisis politik selama berbulan-bulan ketika Malaysia bergulat dengan lonjakan COVID-19 dan kemerosotan ekonomi. Tidak ada partai politik yang memiliki mayoritas di parlemen, sehingga calon yang menang harus membentuk koalisi.