Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berencana akan berkunjung ke Papua Nugini, Mei 2023 mendatang. (Foto: AFP)

Eranasional.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan kunjungan ke Papua Nugini bulan Mei mendatang. Ini akan menjadi kunjungan pertama dari seorang Presiden AS yang masih aktif menjabat ke negara yang terletak di Pasifik bagian barat daya itu.

Dilansir dari AFP, Kamis (27/4/2023), rencana kunjungan Biden itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Papua Nugini Justin Tkatchenko dalam pernyataannya pada Kamis (27/4) waktu setempat. Kunjungan Biden ke Papua Nugini itu disebut sebagai kunjungan singkat, namun simbolis.

Tkatchenko mengatakan bahwa Biden berencana untuk singgah di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini, saat Joe Biden melakukan perjalanan untuk menghadiri pertemuan puncak G7 di Jepang dan pertemuan Quad di Sydney, Australia.

“Dia (Biden) pada tanggal 22 Mei pagi akan berada di sini, hanya selama tiga jam,” ucap Tkatchenko.

Dia mengungkapkan, pembicaraan antara Biden dan pemimpin Papua Nugini diperkirakan akan fokus pada isu ekonomi, keamanan dan perubahan iklim.

Kunjungan kepresidenan ini menunjukkan kepentingan strategis Papua Nugini yang berkembang pesat, saat AS dan sekutu-sekutunya bergumul dengan China untuk mendapatkan pengaruh di kawasan Asia-Pasifik.

Presiden China Xi Jinping mengunjungi Port Moresby tahun 2018 lalu dengan sambutan meriah, di mana bendera-bendera nasional China memenuhi ibu kota Papua Nugini itu dan rombongan kendaraan kepresidenan melewati kerumunan warga yang berkumpul di pinggir jalanan setempat.

Kunjungan Xi ke Port Moresby itu dipandang sebagai ‘kudeta diplomatik’ yang besar bagi Beijing.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berencana akan berkunjung ke Papua Nugini, Mei 2023 mendatang. (Foto: AFP)

Para pejabat AS dan Australia menyatakan kekhawatiran atas pesatnya peningkatan investasi China di negara Melanesia yang kayak sumber daya alam tersebut.

Ada juga kekhawatiran soal aktivitas China membangun pos-pos militer, yang mendorong AS untuk melontarkan gagasan untuk membangun fasilitas angkatan laut gabungan di Pulau Manus yang ada di wilayah Papua Nugini.

Beberapa Menlu Amerika Serikat, termasuk Hillary Clinton, telah berkunjung ke Papua Nugini di masa lalu. Mike Pence yang menjabat Wakil Presiden AS pada era pemerintahan mantan Presiden Donald Trump juga datang berkunjung tahun 2018 lalu.

Pence menggantikan Trump yang membatalkan kehadirannya di acara pertemuan regional saat itu.

Menurut catatan Departemen Luar Negeri AS, sejak pemerintahan mantan Presiden Theodore Roosevelt tahun 1901 silam, tidak ada Presiden AS yang pernah berkunjung ke Papua Nugini.