JAKARTA, Eranasional.com – Xanana Gusmao, pejuang kemerdekaan Timor Leste, dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) negaranya, Sabtu (1/7) pekan kemarin. Mantan tahanan politik (tapol) era Orde Baru itu kembali berkuasa setelah hampir satu dekade tak menjabat di pemerintahan.
Setelah melepaskan diri dari Indonesia, Timor Leste hingga kini masih berjuang mengembangkan ekonominya, dengan lebih dari 40 persen dari 1,3 juta penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
“Visi saya untuk rakyat adalah mereka lebih sejahtera, terdidik, berkualitas dan inovatif menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan mengutamakan sektor-sektor produktif sehingga kita dapat membangun ekonomi lebih banyak,” kata Xanana Gusmao dalam pidato pelantikannya dikutip dari kantor berita AFP.
Pria 77 tahun ini juga berjanji memperbaiki hukum di negaranya dan mengembangkan proyek pipa gas.
“Pemerintah akan memprioritaskan, meninjau sistem peradilan serta pembangunan mulai dari desa-desa untuk membawa pipa Greater Sunrise ke Timor Leste,” ucapnya.
Sebagai informasi, Timor Leste mengadakan pemilihan parlemen yang ke lima pada 21 Mei 2023 lalu, bertepatan dengan Hari Peringatan Kemerdekaan negara tersebut yang ke-21.
Partainya, National Congress for Timorese Reconstrucstion (CNRT) menang dengan peraihan dukungan suara 41.6 persen dalam pemilihan parlemen. Sementara lawannya, Fretelin mendapat 25.7 persen suara.
Selama berjuang memperjuangkan Timor Leste lepas dari Indonesia, Xanana Gusmao bertahun-tahun memimpin sayap militer Front Revolusioner Timor Timur Merdeka (Fretelin). Dia sempat ditahan pada masa pemerintahan Orde Baru.
Pada tahun 2022, Xanana Gusmao dilantik menjadi Presiden Timor Leste pertama setelah lepas dari Indonesia. Saat masih bergabung dengan Indonesia, Timor Leste bernama Timor Timur.
Pada tahun 2007, dia mendirikan CNRT, dan menjadi Perdana Menteri hingga tahun 2015. Setelah itu, dia mengundurkan diri dengan alasan sudah waktunya bagi generasi muda untuk memimpin Timor Leste.
Tinggalkan Balasan