Septian Hartono, WNI yang pindah kewarganegaraan menjadi warga negara Singapura. (Foto: Ist)

JAKARTA, Eranasional.com – Direktur Jenderal Imigrasi Indonesia, Silmy Karim, mengungkapkan setiap tahunnya sebanyak 1.000 warga negara Indonesia (WNI) pindah kewarganegaraan Singapura. Apa yang menjadi motivasi para WNI itu?

Septian Hartono (38) menjadi warga negara Singapura pada 2020. Sebelumnya dia tinggal lebih dulu selama 15 tahun di negara tersebut. Dia menyebut hal itu sebagai “proses” natural.

Awalnya Septian tinggal di Singapura karena mendapatkan beasiswa S1 di Nanyang Technology University (NTU) setelah lulus SMA di Jakarta pada 2023.

Sebagai penerima beasiswa, Septian diwajibkan bekerja di perusahaan Singapura selama tiga tahun.

Di Singapura dia menikah dengan seorang perempuan juga asal Indonesia yang sepertinya dirinya mendapatkan beasiswa di NTU. Keduanya dikaruniai anak, lalu memutuskan untuk tinggal dalam jangka Panjang di Singapura.

“Setelah merasa make sense dan convert, kita pindah kewarganegaraan,” kata Septian.

Septian mengaku keputusan untuk berganti kewarganegaraan tidak diambil begitu saja. Selama 15 tahun dia berkali-kali mempertimbangkan untuk pulang ke Tanah Air, tetapi akhirnya dia memutuskan untuk tinggal di Singapura dengan alasan pragmatis.

Septian Hartono, WNI yang pindah kewarganegaraan menjadi warga negara Singapura. (Foto: Ist)

Karir menjadi salah satu faktor yang menentukan Septian menjadi warga Singapura. Di negara itu dia bekerja sebagai teknisi kesehatan di sebuah rumah sakit terbesar di Singapura. Apalagi, pekerjaan yang dia geluti belum ada di Indonesia, atau kalau pun ada levelnya tidak sama seperti di Singapura.

Faktor lainnya yaitu standar hidup di Singapura yang dinilainya lebih baik dari Indonesia, terutama terpenuhinya fasilitas publik.

“Di Singapuran saya dan keluarga tinggal di rumah susun publik, ke mana-mana menggunakan transportasi publik, sekolah anak di sekolah negeri, saya bekerja di rumah sakit umum. Saya melihat bahwa hidup yang nyaman justru yang bisa menikmati berbagai fasilitas publik,” ujarnya.

Singapura (Foto: Ist/Net)

Septian membandingkan kondisi dirinya dengan sang adik yang tinggal di Jakarta. “Adik saya tinggal di Jakarta dan juga sudah punya anak. Saya lihat justru biaya hidup anaknya lebih tinggal dari anak saya. Sekolah (swasta) lebih mahal, kemana-mana harus diantar jemput naik mobil,” imbuh Septian.

Meski dirinya sudah menjadi warga negara Singapura, Septian menyatakan tidak akan pernah meninggalkan identitasnya sebagai orang Indonesia.

“Ketika aku pindah kewarganegaraan tidak berarti meninggalkan ke-Indonesia-anku. Justru aku menjabarkan identitasku sekarang sebagai Indonesia-Singapura,” jelasnya.

Septian Hartono, WNI yang pindah kewarganegaraan menjadi warga negara Singapura. (Foto: Ist)

Dia berpendapat, identitas Indonesia pada dirinya penting untuk memperkaya identitas Singapura. “Aku di sini kalau ke gereja yang isinya komunitas orang Indonesia. Itu menarik, lebih dari setengahnya mungkin sudah menjadi warga Singapura, tapi tetap ada kekhasan sebagai orang Indonesia-Singapura. Di satu sisi memperkaya identitas Singapura itu sendiri, di sisi lain tetap ada link dari negara asalnya, Indonesia,” paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Dirjen Imigrasi Indonesia Silmy Hakim mengatakan setiap tahunnya 1.000 WNI usia 25 sampai 35 tahun dengan berbagai keahlian khusus dan bertalenta baik pindah menjadi warga negara Singapura.

Silmy menyebut, data 1.000 WNI per tahun itu berasal dari tahun 2019 sampai dengan 2022.

Alasan WNI menjadi warga Singapura, kata Silmy, yaitu kesempatan mendapatkan pekerjaan, infrastruktur, dan Pendidikan yang lebih baik dari Indonesia.