Ilustrasi obat sirup. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA, Eranasional.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim telah menemukan sejumlah obat batuk sirup yang terkontaminasi di Kepulauan Marshall dan Mikronesia.

WHO telah menguji sampel dari obat batuk sirup merek Guaifenesin TG yang dibuat oleh QP Phamachem Ltd di Punjab. Hasil itu menunjukkan kadar dietilen glikol dan etilen glikol yang tidak bisa diterima.

Kedua senyawa itu beracun bagi tubuh manusia dan bisa berakibat fatal jika dikonsumsi.

Namun, keterangan resmi WHO itu tidak merinci apakah ada orang yang jatuh sakit akibat meminum obat tersebut.

Peringatan itu muncul beberapa bulan setelah WHO menemukan kaitan antara obat batuk sirup yang diproduksi di India dengan kematian anak-anak di Gambia dan Uzbekistan.

Mengutip BBC, Sudhir Pathak, Direktur Pelaksana QP Pharmachem mengatakan bahwa perusahaan telah mengekspor sebanyak 18.346 botol ke Kamboja setelah mendapatkan semua izin sesuai regulasi.

Ia mengaku tidak tahu bagaimana produk itu bisa sampai ke Kepulauan Marshall dan Mikronesia.

“Kami tidak mengirim botol-botol itu ke wilayah Pasifik, dan mereka tidak disertifikasi untuk digunakan di sana.

“Kami tidak tahu dalam keadaan maupun kondisi apa botol-botol ini sampai di Kepulauan Marshall dan Mikronesia,” katanya.