ISRAEL, Eranasional.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pertempuran melawan Hamas di jalur Gaza merupakan perang hingga akhir.

“Ini bukanlah operasi atau putaran, melainkan perang sampai akhir,”tegas Benjamin Netanyahu, dikutip dari CNN, Selasa, 14 November 2023.

“Penting bagi saya agar Anda mengetahui hal ini. Ini bukan basa-basi, tapi dari hati dan pikiran. Jika kita tidak menyelesaikannya, maka penyakit itu akan muncul kembali,” tegas Netanyahu.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengklaim Hamas telah kehilangan kendali atas Jalur Gaza yang telah mereka kuasai selama 16 tahun.

“Hamas telah kehilangan kendali atas Gaza. Teroris melarikan diri ke selatan. Warga sipil menjarah pangkalan Hamas,” tegas Gallant, dilansir AFP, Selasa 14 November 2023.

Galant menyebut warga sipil sudah tidak percaya lagi dengan pejuang Hamas.

“Mereka tidak lagi percaya pada pemerintah Hamas,” tambah Gallant dalam video yang disiarkan di stasiun TV utama Israel.

Diketahui, pasukan Israel terus menggempur wilayah Gaza sejak 7 Oktober lalu hingga hari ini.

Tercatat total korban tewas mencapai 11.180 jiwa, di antaranya ribuan anak dan perempuan.

Badan PBB untuk bantuan dan pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pihaknya menerima laporan bahwa pasukan Israel melakukan interogasi dan penangkapan terhadap pengungsi Palestina di Kota Gaza.

Mereka memasuki satu sekolah dan dua pusat kesehatan dengan tank.

“Dari laporan paran pengungsi, di satu pusat kesehatan, lima orang dilaporkan tewas. Para pengungsi kemudian terpaksa meninggalkan instalasi UNRWA dan pindah ke selatan menuju Wadi Gaza,”kata badan tersebut, dikutip dari Al Jazeera.

“Para saksi melaporkan bahwa pasukan Israel kemudian menyerang dua pusat kesehatan tersebut dengan tembakan artileri,” sambungnya.

Penggunaan fasilitas UNRWA oleh pihak militer akan menimbulkan kekhawatiran yang serius, karena penggunaan fasilitas tersebut akan membahayakan warga sipil.

Mengarahkan serangan terhadap objek sipil merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

“Pusat kesehatan, khususnya, juga diberikan perlindungan khusus terhadap serangan,”pungkasnya. (*)