JAKARTA, Eranasional.com – Militer Israel menyerang Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina, Minggu (19/11) malam waktu setempat. Pasca peristiwa itu, 3 warga negara Indonesia (WNI) dinyatakan hilang kontak.
Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Sarbini Abdul Murad mengatakan 12 orang tewas akibat serangan Israel tersebut. Sementara korban luka-luka lebih banyak, namun belum bisa didata.
“Karena panik belum bisa menghitung jumlah korban luka-luka,” jelas Sarbini.
Dia menceritakan, Israel melakukan penyerangan dengan menggunakan tank. Akibat serangan brutal tersebut mengakibatkan ruang perawatan pasien yang dirawat di RS Indonesia rusak parah.
Sementara itu, Site Manager Pembangunan RS Indonesia Gaza Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Nur Ikhwan Abadi mengatakan serangan militer Israel tersebut membuat kepanikan dan kondisi mencekam yang terjadi di RS Indonesia. Dia menyebut serangan yang dilakukan Israel juga menghambat evakuasi pasien yang berada di ruang ICCU lantai 4 RS Indonesia.
“Para pekerja, para tenaga kesehatan tidak bisa bergerak untuk mengevakuasi para pasien yang ada di ICCU lantai 3, karena setiap ada pergerakan tentara Israel menembaki mereka,” ungkap Nur.
Serangan tersebut juga menyebabkan penumpukan di lantai dasar karena pasien yang berada di lantai 3 harus dievakuasi ke lantai dasar.
Nur mengatakan, setidaknya ada 5.000 orang dari pasien dan pengungsi yang mayoritas perempuan dan anak-anak berada di dalam Gedung RS Indonesia.
Sebab itu, MER-C meminta agar Israel segera menghentikan serangan yang ditujukan langsung ke RS Indonesia.
“Kondisi di dalam dipenuhi oleh wanita dan anak-anak yang berada di dalam rumah sakit, dan mereka jadi korban. Kami menuntut Israel segera menghentikan serangan ini,” ujarnya. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan