Ilustrasi (Foto: Net)

“Kita sadar bahwa brain darin itu terjadi. Nah, pertanyannya adalah kita menyalahkan siapa? Menyalahkan orang dianggap tidak punya nasionalisme? Karena orang tidak hanya sekadar butuh uang, tapi dia butuh aktualisasi diri sebagai manusia dan itu kalau dia punya pekerjaan,” tukasnya.

Dia merasa pemerintah Indonesia sudah mulai melakukan upaya untuk mencegah brain drain dengan berbagai program seperti beasiswa LPDP, yang mensyaratkan penerimanya harus pulang dan bekerja di Indonesia selama dua kali masa studi ditambah satu tahun (2n+1).